Dia juga mengatakan
bahwa waktu pertama kali memulai pekerjaan ini, ia hanya sendirian. "Pada
awalnya kebanyakan penduduk desa mengejek apa yang saya lakukan, tapi
lama-kelamaan mereka mulai mendukung saya. Ada yang memberi makanan, ada juga
yang membelikan peralatan untuk saya bekerja."
Menurut penuturannya,
rasa cinta kepada istrinyalah yang telah memberinya kekuatan untuk memulai
pekerjaan berat ini, meskipun dia tidak lagi hidup untuk menyaksikan hasil dari
jerih payahnya.
membelah bukit batu menjadi Sebuah kisah kepahlawanan sejati
diperlihatkan seorang lelaki India. Pasalnya ia bekerja tanpa pamrih, bukan
demi julukan 'pahlawan', tak mengeluh sedikit pun ketika tak ada orang yang
membantu. Yang penting, orang banyak bisa mengambil manfaat dari hasil kerjanya.
Beginilah kisahnya.
Dashrath Manjhi tinggal di sebuah desa terpencil dan terisolasi dari daerah lainnya. Ini dikarenakan letak desanya yang dikelilingi oleh bukit-bukit berbatu terjal. Tidak ada sekolah, pasar, rumah sakit, dan tempat-tempat fasilitas umum lainnya di desa ini. Sehingga ai tempat, para penduduk harus mendaki dan menuruni bukit begitu jauh.
Sudah sering para
penduduk setempat menyampaik pemerintah tak pernah mengabulkannya. Mungkin karena sulitnya
struktur geografis di desa itu.
Berbagai usaha
mandiri coba dilakukan warga desa untuk membuka jalan baru, namun semuanya
gagal. Sampai pada akhirnya seorang Dashrath Manjhi mengambil inisiatif sendiri
dan mulai melakukan pekerjaan selevel "Hercules".
Dashrath Manjhi
menghabiskan waktu selama 20 tahun untuk membuat jalan yang selama ini dia dan
seluruh warga desa minta kepada pemerintah.
Bermodalkan alat seadanya seperti pahat, Dashrath Manjhi
berhasil dua bagian.
Jalan yang terbentuk
dari terbelahnya bukit ini cukup lebar untuk bisa dilalui sepeda motor dan
gerobak pengangkut barang.
Apa yang membuat
Dashrath Manjhi mampu melakukan pekerjaan yang sangat berat ini selama 20
tahun?
"Istriku, Faguni
Devi, terjatuh dan terluka parah saat melintasi bukit ini. Pada waktu itu dia
bermaksud membawakan air minum untukku. Saya bekerja di sebuah peternakan yang terletak di balik bukit ini.
Itulah hari dimana saya memutuskan untuk memahat bukit ini dan menjadikanya
sebuah jalan." Kata Dashrath Manjhi.
Istri Dashrath Manjhi
meninggal karena jatuh sakit dan tidak sempat di bawa ke rumah sakit mengingat
sulitnya perjalanan yang harus di tempuh antara desa mereka dengan Rumah Sakit.
"Cinta saya
kepada istri saya adalah percikan awal yang telah menyalakan api keinginan saya
untuk memahat jalan ini. Tetapi keinginan melihat ribuan penduduk desa
melintasi bukit kapan pun mereka ingin, membuat saya sanggup bekerja selama
bertahun-tahun tanpa ada rasa takut dan khawatir."
"Apa yang saya
lakukan adalah untuk semua orang. Ketika Tuhan bersamamu, tidak ada yang bisa
menghentikanmu. Aku tidak takut akan dijatuhkan hukuman oleh pemerintah atas
pekerjaanku ini, sama seperti aku juga tidak mengharapkan imbalan apa-apa dari
Pemerintah, tutur Dashrath Manjhi.
Ironisnya, Dashrath
Manjhi tidak menerima pengakuan apa-apa dari pihak Pemerintah, bahkan ketika ia
meninggal dunia di tahun 2007, ia hanya menerima pengurusan pemakamannya oleh
negara, tidak lebih.
Cinta memang bisa
membelah gunung. Cinta pula yang bisa menjadikan bumi tempat tinggal yang lebih
baik bagi semua insan.
Sumber:
kisahbagus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hati-hati dlm berkata, karena ketika melukai hati, dia mampu meninggalkan bekas luka yg bahkan kata maaf tak mampu menghapusnya.
Tak perlu bersusah payah untuk membalas dendam, cukup maafkan setiap kesalahan. Karena memaafkan adalah pembalasan yang terbaik.
Terkadang, memaafkan seseorang yang telah menyakiti adalah hal sulit, tetapi dengan kasih sayang kamu bisa memaafkan dengan mudah..............